INGIN TAHU CARA MENYUSUN SOAL MENJODOHKAN ?
A. Pengertian Tes Menjodohkan
Dalam proses belajar mengajar tentunya terdapat
suatu tes terhadap peserta didik. Salah satu tes yang digunakan yaitu tes
menjodohkan. Menurut Sukardi (2010: 123) item tes menjodohkan sering juga
disebut matching test item. Item tes menjodohkan ini juga termasuk dalam
kelompok tes objektif. Secara fisik, bentuk item tes menjodohkan terdiri atas
dua kolom yang sejajar. Pada kolom pertama berisi pernyataan yang disebut
daftar stimulus yang berarti dengan daftar premis karena dalam kolom tersebut
berisi definisi, frasa atau kata tunggal dan kolom kedua berisi kata frasa yang
disebut juga daftar respons atau jawaban. Sedangkan menurut Burhan (2001: 91)
dalam tes bentuk menjodohkan, siswa dituntut untuk menjodohkan, mencocokkan,
menyesuaikan, atau menghubungkan antara dua pernyataan yang disediakan,
pernyataan biasanya diletakkan dalam dua lajur, lajur kiri berupa pernyataan
pokok (stem) atau pertanyaan dan lajur kanan merupakan jawaban atas pernyataan
lajur kiri.
Pertanyaan menjodohkan ini pada umumnya kegunaannya
terbatas pada pengukuran pengetahuan yang mencakup terminologi, batasan atau
definisi, fakta, dan asosiasi konsep yang memiliki kaitan sederhana. Hal ini
sesuai dengan yang dinyatakan oleh Cross (1992) dalam Sukardi (2010: 123) bahwa
matching test items are appropiate for identifying the relationship things; atau
item tes menjodohkan adalah tepat untuk mengidentifikasikan hubungan antar
sesuatu.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa tes menjodohkan merupakan tes yang memiliki dua lajur yang saling
berhubungan. Pada prinsipnya tes menjodohkan mengevaluasi pengetahuan tentang
fakta yang memiliki makna spesifik. Agar dapat digunakan sebagai materi premis
atau kolom respons, fakta harus sederhana dan jelas. Jika kedua kriteria
tersebut tidak dipenuhi maka tipe tes lain perlu dipertimbangkan penggunaannya.
B. Kelebihan Tes Menjodohkan
1. Pembuatannya mudah
2. Dapat dinilai dengan mudah, cepat dan obyektif
3. Apabila jenis tes ini dibuat dengan baik, maka faktor menebak praktis dapat dihilangkan
4. Tes jenis ini sangat berguna untuk menilai berbagai hal:
ü antara problem dan penyelesaiannya
ü antara teori dan penemunya
ü antara sebab dan akibatnya
ü antara singkatan dan kata-kata lengkapnya
ü antara istilah dan definisinya
C. Kelemahan Tes Menjodohkan
1. Matching test cenderung lebih banyak mengungkap aspek hafalan atau daya ingat saja.
2. Karena mudah disusun, maka tes jenis ini acapkali dijadikan “pelarian” bagi pengajar, yaitu dipergunakan kalau pengajar tidak sempat lagi untuk membuat tes bentuk lain.
3. Karena jawaban yang pendek-pendek, maka tes jenis ini kurang baik untuk mengevaluasi pengertian dan kemampuan membuat tafsiran (interpretasi)
4. Tanpa disengaja, dalam tes jenis ini sering menyelinap atau masuk hal-hal yang sebenarnya kurang perlu untuk di ujikan
D. Kaidah Membuat Tes Menjodohkan
1. Perlu adanya petunjuk yang jelas tentang bagaimana menjawab tes menjodohkan. Petunjuk tersebut perlu disusun dengan kalimat yang singkat dan jelas. Guru pun perlu menegaskan makna dan cara menjawab pada setiap kolom.
2. Pada setiap kolom sebaiknya diberi label untuk lebih menjelaskan petunjuk.
3. Item-item dalam tes menjodohkan sebaiknya homogen. Jika hanya sedikit materi pembelajaran yang dapat dikelompokkan secara homogen dan berkaitan satu dengan lainnya, maka bentuk tes lain direkomendasikan untuk digunakan.
4. Sebaiknya antara premis dan respons tidak sama jumlahnya. Secara empiris antara jumlah respons lebih banyak antara satu atau dua jawaban. Jika premis dan respons dibuat sama jumlahnya, ada kemungkinan para siswa menjawab dengan cara menerka.
5. Untuk setiap tes jumlah item menjodohkan sebaiknya antara 4-8 item. Jika terlalu sedikit akan menimbulkan kurang informasi bagi para siswa. Sebaliknya, jika lebih besar dari 8, item kemungkinan terjadi tumpang tindih, membingungkan, dan menghabiskan waktu.
6. Huruf besar atau angka (arab) sebaiknya digunakan untuk memberikan label item-item pada daftar jawaban.
7. Item-item dalam daftar respons sebaiknya dibuat lebih pendek dibandingkan dengan daftar stimulus atau premis.
8. Kolom dan daftar respons sebaiknya ditempatkan pada sisi sebelah kanan.
9. Semua item untuk satu set tes menjodohkan, sebaiknya ditempatkan pada satu halaman. Penempatan kedua kolom pada halaman lain atau terpisah akan mengakibatkan siswa membaca sambil membolak-balik halaman.
E. Cara Penilaian Tes Menjodohkan
Skor siswa ditentukan berdasarkan jumlah jawaban betul karena untuk tes penjodohan tak dipergunakan rumus dengan tebakan.
Rumus: S=R
S: skor, R(right) : jumlah jawaban betul
F. Contoh Tes Menjodohkan
|
Daftar I |
Daftar II |
|
1.Sifat wajib bagi Allah yang tidak ada
hubungannya dengan makhluk sebagai obyeknya ialah............. |
A. Sifat Tabligh B. Tauhid C. Wajib’ain D. Makruh E. Sifat Fana F. Tarikh G. Haram H. Sifat Wahdaniyah I. Kiamat J. Wajib Kifayah |
|
2. Qadla’ dan Qodar dibahas dalam
Ilmu............. |
|
|
3. Salah satu sifat yang mustahil bagi Rasul
Allah adalah .......... |
|
|
4.Shalat jenazah adalah shalat yang hukumnya
............. |
|
|
5.Semua minuman yang memabukkan dalam hukum Islam
termasuk .............. |
|
|
6...............dan seterusnya........... |
G. Aplikasi Tes Menjodohkan
Aplikasi
dalam Pendidikan Jasmani yaitu
|
Daftar I |
Daftar II |
|
1.Jumlah pemain dalam permainan bola
basket....... |
A. Arung Jeram B. 42,195 Km C. 12 Orang D. Renang E. Pendinginan F. 6 Orang G. 5 Orang H. Pemanasan I. 42,500 Km J. Tornado K. Kayu |
|
2. Alat modifikasi yang digunakan dalam praktek
lempar lembing yaitu..... |
|
|
3.Jarak lari maraton adalah....... |
|
|
4.Olahraga yang dilakukan didalam air .......... |
|
|
5.Sebelum melakukan olahraga seharusnya melakukan
............. |
DAFTAR PUSTAKA
Nurgiyantoro, Burhan. (2001). Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.
Sudijono, Anas. (2007). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagfafindo Persada.
Sukardi. (2010). Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya. Jakarta: Buma Aksara.
Diambil dari : http://asngarisobo.blogspot.com/2015/04/tes-menjodohkan.html
Alhamdulillah Puji dan
syukur kami panjatkan kehadirat-Mu, atas karunia-Mu SMP Negeri 2 Banyumas berhasil membangun Website. Dengan kehadiran website SMP Negeri 2
Banyumas diharapkan dapat mempermudah dalam memberikan layanan informasi secara terbuka kepada warga sekolah, warga masyarakat , alumni dan
instansi terkait.
Selamat datang di Website
SMP Negeri 2 Banyumas. Dengan perkembangan era
globalisasi dan informasi yang sangat pesat dan cepat maka kami berusaha memberikan layanan informasi dan komunikasi
yang mudah, hemat, cepat dan bisa diakses setiap saat. Setelah mengalami masa pandemi masyarakat dituntut oleh kodrat alam, kodrat jaman dan kodrat keadaan untuk bisa menyesuaikan. Kondisi yang
demikian memicu kami untuk berakselerasi mengikuti perkembangan jaman.
Website SMP Negeri 2
Banyumas ini juga dapat dijadikan sarana komunikasi antara alumni. Selain itu
juga harus memberikan manfaat bagi para alumni untuk ajang menyambung tali silaturahmi koordinasi dan konsolidasi,
sehingga terbentuk ikatan kekeluargaan yang solid
demi mendukung dan meningkatkan mutu sekolah. Sekolah menyadari betapa pentingnya alumni jika dapat dikelola dengan baik dan benar memiliki potensi yang positif pada
sekolah. Para alumni dapat memberikan kontribusi, pemikiran dan motivasi pada sekolah.
Website SMP Negeri 2 Banyumas ini untuk membuka cakrawala baru bagi guru untuk ajang menggelar karya-karyanya. Guru juga
dapat mempublikasikan kegiatan dengan guru, kegiatan dengan siswa, membagikan informasi, menyimpan dokumen-dokumen penting lainnya.
Kami yaqin bahwa website ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu kami tetap berprinsip bahwa tiada gading yang tak retak. Maka kami mohon bantuan untuk kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan website ini.
Banyumas, 13 Juli 2022
Kepala sekolah
Suparjo, S.Pd., M.Pd
SMP NEGERI 2 BANYUMAS